Warna Dibalik Kokohnya Fort Rotterdam

Kota Makassar. Kota yang terkenal dengan Pantai Losari, Masjid Terapung, Pisang Ijo, dan berbagai macam kuliner nikmat lainnya.

Hayoo, siapa yang udah pernah jalan-jalan ke Makassar ^_^))?

Makassar adalah ibukota provinsi dari Sulawesi Selatan. Makassar sendiri tidak hanya terkenal dengan kekayaan kuliner dan pantai losari-nya. Tapi, destinasi wisata berbau sejarah juga ada di kota ini.

Salah satunya yang akan saya bahas disini adalah Benteng Fort Rotterdam. Benteng ini sangat mudah diakses. Jadi, kalo udah jalan-jalan di Pantai Losari, bisa mampir kesini menikmati peninggalan sejarah Kerajaan Gowa. ^_^))/


Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung. Benteng ini sebenarnya memiliki nama asli Benteng Ujung Pandang atau Benteng Panyyua. Tapi, saat kedatangan Belanda pada masa itu membuat perubahan besar pada Kerajaan Gowa. Dimana, perubahan besar akibat ditandatanganinya Perjanjian Bongaya yang mengharuskan Kerajaan Gowa menyerahkan benteng ini ke Belanda.


Perjanjian Bongaya tersebut (18 November 1667) ditandatanganii akibat kalahnya (menyerah) Kesultanan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin melawan Belanda pada 1655 hingga 1669. Akibat perlawanan tersebut (Kesultanan Gowa dan Belanda), sebagian benteng ini sudah hancur tapi dibangun kembali oleh Speelman (Gubernur Jenderal yang mengomandoi pasukan Belanda saat itu). Setelah, itu, digantilah menjadi Benteng Fort Rotterdam untuk mengabadikan tempat kelahiran Speelman.

Patung Sultan Hasanuddin
(Ayam Jantan dari Timur)
Terdapat keunikan dari benteng ini, yaitu berbentuk seberti penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Bentuk ini dibuat berdasarkan filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan maupun di lautan.

Bentuk benteng Fort Rotterdam
Nah itulah, sejarah singkat dari Benteng Fort Rotterdam.

dok. pribadi
Untuk saat ini, benteng ini masih memiliki sudut-sudut bangunan yang masih utuh (karena udah pernah direnovasi). Terakhir kali saya mengunjungi benteng ini untuk tugas akhir sekolah (sekitar 2 tahun yang lalu). Salah satunya, aku dan teman sekelas memasuki museum La Galigo.
dok. pribadi
Di museum ini berbagai macam referensi sejarah kebesaran Gowa-Tallo (Makassar) dan beberapa daerah lain di Sulawesi Selatan, baik Suku Bugis, Suku Toraja, dan Suku Mandar juga ditampilkan. Mulai dari sejarah kehidupan masa lalu suku tersebut, alat-alat penunjang aktivitas yang mereka gunakan dari masa ke masa juga ditampilkan disana.

salah satu koleksi di Museum La Galigo
(patung org yg sdah meninggal di Suku Tana Toraja)
Saya sendiri, waktu itu tertarik pada museum bagian isi kamar pribadi kerajaan Gowa. Yang dimana tempat tidur, lukisan, tempat sirih, mata uang, dan masih banyak lagi ditampilkan. Tapi sayang, dokumentasi pribadi saya sangat kurang. Kalaupun ada, kebanyakan foto sama teman-teman saja, bukan foto benda bersejarah yang saya maksudkan diatas. #Salah fokus pergi study tour ^_^))v

Bentuk bangunan benteng ini sendiri sebenarnya masih sangat kental dengan sentuhan gaya kolonial. Terlihat dari tembok-temboknya yang kokoh, dan paling gampang dilihat saat memasuki pintu masuk di benteng ini. Bentuk pintunya yang khas (menurutku) dan tembok yang banyak lubangnya (akibat tembakan peluru).

Pintu gerbang (masuk) 

Tembok benteng bagian depan yang
meninggalkan lubang karena tembakan peluru

Oh iya. Beberapa gambar sudut Benteng Fort Rotterdam yang saya ambil sebagian dari dokumentasi pribadi dan searching di google. Ini tambahan gambar sudut Fort Rotterdam yang kokoh dan tangguh.




Keren kan ?

Jika Anda berminat membuat gaya bangunan dengan penegasan yang kokoh dan klasik seperti Fort Rotterdam diatas. Ada beberapa warna cat EMCO LUX yang cocok untuk dipilih dan dicoba tentunya. 



Untuk warna yang sesuai dengan Fort Rotterdam. Bisa memilih warna cat EMCO LUX 29 atau EMCO LUX 41 untuk atap. Warna cat dinding dengan EMCO LUX 36. Sedangkan untuk pintu dan jendela, dapat menggunakan EMCO LUX 78 atau EMCO LUX 85. Menambahkan warna EMCO LUX 132 untuk tangga atau grendel-grendel pintu atau jendela juga cocok.

Sebenarnya, masih banyak warna yang bisa dikombinasikan dengan Paint EMCO LUX. Banyak pilihan, banyak pula warna baru yang bisa membuat hunian Anda menjadi berbeda jika mengaplikasikannya.

Screenshot warna diatas cuma sebagian. Silahkan, kunjungi website Mataram Paint jika ingin melihat pilihan warna yang lebih lengkap, khusus warna EMCO LUX di,

Oh iya, jangan lupa juga ya. Kunjungi benteng ini jika berada di Makassar ^_^))/

Komentar